Terpopuler

Archive for 2014

Golden Time Episode 1-24 (END) Subtitle Indonesia

By : Unknown
Konichiwa minna-san! nih gue recommend anime romance keren :)
apalagi karakter ceweknya pada kawaii2 banget!
menurut gue, yang paling moe itu Kaga Koko, pemeran utama cewek di anime ini. oke silahkan mendownload ria ;)
Judul        : Golden Time
Episode    : 1-24 ( END ) Sub Indo
Rating      : 7.99
Gendre     : ComedyRomanceSeinen
Tahun Produksi  :  2013
Credit       : AWSub

Sipnosis    : Tada Banri, seorang mahasiswa yang baru diterima di fakultas hukum swasti di Tokyo, yang tersesat menemukan jalan ke orientasi mahasiswa baru. Pada saat itu, ia bertemu dengan mahasiswa yang tersesat lainnya dari fakultas yang sama, Yanagisawa Matsuo, dan mereka pun langsung menjadi akrab. Entah bagaimana saat mereka telah tiba di tempat tujuan, di depan mereka muncul seorang gadis cantik yang membawa karangan bunga mawar. Gadis itu kemudian memukul wajah Mitsuo dengan karangan mawar tersebut dan menyerahkannya kepadanya. "Selamat" hanya itu yang diucapkan olehnya, dan kemudian meninggalkan mereka. Wanita sempurna yang penuh gaya dan sempurna yang telah memukul Mitsuo ternyata adalah teman masa kecilnya, Kaga Kouko. Saat masih kecil mereka telah berjanji untuk menikah suatu hari nanti, dan memenuhi janji mereka. Karena ingin melarikan diri darinya, Mitsuo pergi diam-diam dan mengambil ujian untuk kuliah di universitas swasta yang terkenal, tapi sekarang dia muncul di ruang orientasi mahasiswa baru. Dia juga telah mengambil ujian masuk fakultas hukum, bertemu dengan mereka di sana...Penasaran...?

Ok, Anda Bisa Men-Downloadnya Disini :
Golden Time Episode 1 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 2 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 3 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 4 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 5 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 6 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 7 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 8 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 9 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 10 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 11 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 12 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 13 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 14 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 15 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 16 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 17 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 18 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p )
Golden Time Episode 19 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p ) New!!
Golden Time Episode 20 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p ) New!!
Golden Time Episode 21 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p ) New!!
Golden Time Episode 22 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p ) New!!
Golden Time Episode 23 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p ) New!!
Golden Time Episode 24 : Download 2 : ( 480p ) : Download 2 : ( 720p ) ( FINAL ) New!!
mini 480p : Wuala | Tusfiles | Solidfiles | Sharebeast | Mirror


Update : Golden Time Eps 24 ( Final ) :(
===================================================================
- Link Alternatif Golden Time Episode 1-24 ( END ) Subtitle Indonesia :

Golden Time Episode 1 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 2 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 3 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 4 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 5 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 6 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 7 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 8 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 9 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 10 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 11 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 12 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 13 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 14 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 15 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 16 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 17 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 18 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 19 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 20 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 21 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p ) 
Golden Time Episode 22 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 23 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p )
Golden Time Episode 24 : Download : ( 480p ) : Download : ( 720p ) ( END )

=================================================================

Ok, Selamat Men-Download ya ^^




Tag : ,

Download Avast! Premier 2014 Full Version

By : Unknown

 Avast! Premier 2014
Download Avast! Premier 2014 Full Version - Pada kesempatan kali ini, IbaySenpai akan share Avast Premier 2014.Avast! Premier 2014  merupakan antivirus terbaru buatan Avast yang sudah mempunyai Algoritma AntiVirus jenis baru yang mempunyai tingkat keamanan yang sangat tinggi yang akan membuat PC anda bersih dari virus.

Admin juga berbagi Activator/Crack Avast Premier 2014 agar Avast Premier 2014 kamu Full Version Untill 2050 Agar anda tidak kesusahan saat menginstallnya, baca dulu ya cara installnya dibawah link download berikut:

Link Download:
Cara Install:
  1. Install Avast!nya,  Pilih Trial 30 Day lalu pilih Reguler Install
  2. Setelah diinstall dengan sukses restart PC anda.
  3. Setelah direstart,  buka control panel >  System Security > Windows Firewall
  4. Klik Advanced Setting (Sebelah kiri) lalu klik Oubond rule
  5. Klik New Rule, klik program , klik Next
  6. Isi kolom Program Path dengan C:/Program Files/AVAST Software/AvastUI.exe
  7. Klik Next, pilih block connection, klik next dan centang semua kolom (Private,Domain,Public), lalu klik Next
  8. Isi kolom dengan:
    Name: Block avast from detecting
    Description(Optional): Whatever
  9. Finish. Lalu buka Avast! Premier > Setting > Troubleshooting
  10. Janga centang "avast self module". lalu klik OK.
  11. Download Activatornya lalu ekstrack, buka activatornya.
  12. Nanti akan ditanya password installasi: ZeNiX (Capslock harus benar)
  13. Pada step terakhir, centang "Yes, Restart Computer Now"
  14. Finish dan komputer anda terestart.
  15. Selesai, saat komputer sudah terestar Avast! Premier 2014 anda Full Version.
Screenshot:
Avast! Premier 2014
Avast Premier 2014 Full Version Screenshot

Belajar Shell Script (FreeBSD)

By : Unknown

1.0 APA ITU SHELL SCRIPT
------------------------
   Dalam lingkungan unix, kata 'shell' mengacu pada semua program yang dapat 
   dijalankan pada command line. Jadi secara sederhana shell script merupakan
   kumpulan perintah yang disimpan pada suatu file. Extensi umum yang digunakan
   untuk shell script adalah '.sh', sebenarnya hal ini tidak mutlak karena
   pada dasarnya unix mengabaikan extensi file.
   
   Shell juga dapat mengacu pada program yang menangani command line itu 
   sendiri dalam sistem operasi UNIX program tersebut adalah Bourne Shell
   (1978 - Steve Bourne) disingkat sh. Dalam sistem operasi GNU/Linux shell yang 
   menjadi standar adalah Bourne Again Shell(bash). Bash merupakan shell yang
   kompatibel dengan sh dan memiliki lebih banyak fitur.
   
   Jika anda ingin menguasai shell script tentu anda harus tahu dan hafal
   sedikit banyak perintah dasar command line, seperti mengkopi file(cp),
   merename file(mv), mencetak string (echo), melihat file(cat), dan beberapa
   perintah dasar lainnya.
   
   Shell script juga menyediakan beberapa fitur yang tersedia pada bahasa
   pemrograman tingkat tinggi seperti variabel, percabangan dan perulangan. 
   Berikut ini adalah contoh sederhana penggunakan shell script:
   
   lug@stikom.edu:~$ nano hello.sh
   #!/bin/sh
   echo 'HELLO WORLD'
   
   Untuk menjalankan ada dua cara, pertama melalui program shell itu sendiri
   
   lug@stikom.edu:~$ sh hello.sh
   
   Kedua adalah mengeksekusinya secara independen, untuk melakukan hal tersebut
   anda harus memberi permission 'execute' pada file.
   
   lug@stikom.edu:~$ chmod +x hello.sh
   lug@stikom.edu:~$ ./hello.sh
   HELLO WORLD
   
   Baris pertama #!/bin/sh adalah MUTLAK diperlukan dan HARUS diletakkan pada
   BARIS PERTAMA agar file yang anda buat dikenali sistem sebagai shell script. 
   Tanda '#!' sering disebut 'shebang' operator. Tanda tersebut menandakan 
   bahwa file tersebut adalah shell script. Sisanya misal '/bin/sh' adalah
   lokasi file binari atau program. Dalam contoh kita menggunakan program
   bash '/bin/sh' atau '/bin/bash'.
   
   Tanda # jika tidak terletak pada baris dan kolom paling awal akan dianggap
   sebagai komentar oleh shell.
   
------------
1.1 Variabel
------------
   Pemberian variabel pada shell script bersifat 'dynamic typing' karena
   shell script tidak mengenal adanya tipe data. Pada shell script dikenal
   dua istilah variabel yaitu SYSTEM VARIABLE(SV) dan USER DEFINED VARIABLE 
   (UDV). SV adalah kumpulan variabel yang telah dideklarasikan secara otomatis
   oleh shell, sedangkan UDV adalah variabel yang kita buat sendiri. Contoh dari
   variabel SV adalah HOME, SHELL, RANDOM, OSTYPE, dan masih banyak yang lain.
   
   Dalam membuat variabel ada beberapa aturan yang harus dipenuhi agar variabel
   tersebut dianggap valid oleh shell, syntax untuk penamaan variabel adalah:
   
   nama_variabel=NILAI
   
   Perhatikan bahwa tidak ada spasi antara nama_variabel dengan tanda '=' juga
   dengan NILAI. Ini adalah suatu KEHARUSAN. Berikut adalah beberapa aturan
   tentang penamaan variabel:
   
   1. Variabel HARUS diawali ABJAD atau _ (tidak dapat diawali angka)
   2. Variabel dapat terdiri dari karakter alphanumeric dan _
   3. Variabel bersifat CaSe SeNsItIvE
   4. Jika isi variabel mengandung spasi sebaiknya apit dengan tanda petik (')
      atau (").
   5. Gunakan escape character (\) untuk karakter non-literal 
      seperti (\', \$, \?, dll)
   
   Untuk mencetak nilai dari suatu variabel digunakan tanda dollar ($) didepan
   nama variabel, contoh:
   
   lug@stikom.edu:~$ a='Hello '
   lug@stikom.edu:~$ b='World!'
   lug@stikom.edu:~$ echo $a$b
   Hello World!
   lug@stikom.edu:~$ echo ${a}${b}
   Hello World!
   
   Cara yang terakhir adalah cara yang disarankan untuk menghindari kesalahan
   dalam melakukan concat string.
   
   Jika anda ingin menyimpan output dari suatu perintah kedalam suatu variabel 
   gunakan tanda backtick (`). Contoh, kita akan melihat isi direktori home
   lalu menyimpannya dalam variabel isi_home.
   
   lug@stikom.edu:~$ isi_home=`ls /home`
   lug@stikom.ecu:~$ echo $isi_home
   
   Dalam shel juga terdapat SPECIAL VARIABEL untuk mendapatkan exit status dari
   suatu program. Pada UNIX setiap program dinyatakan selesai TANPA error 
   apabila exit statusnya SAMA DENGAN 0. Selain itu maka program tersebut
   selesai tapi dengan error. Variabel tersebut adalah "$?".
   
   lug@stikom.edu:~$ ls /home
   lug@stikom.edu:~$ echo $?
   0
   lug@stikom.edu:~$ ls /file/ngawur
   lug@stikom.edu:~$ echo $?
   2
   
   Angka 2(TIDAK SAMA DENGAN 0) menunjukkan bahwa program ls keluar dengan
   status terjadi error. Penggunaan exit sangat penting saat kita membuat
   shell script yang kompleks, dimana didalamnya kita banyak menggunakan
   program lain.
   
------------------------------
1.2 Command Line dan Argument
------------------------------
   Ketika berbicara shell script kita pasti berhubungan dengan command line. 
   Apabila berbicara tentang command line pasti berhubungan dengan argument.
   Apaliba berbicara tentang argument.....cukup....cukup.... nanti malah sampai
   sejarah kerajaan majapahit nantinya :)
   
   Perintah-perintah command line umumnya memerlukan minimal satu buah argumen
   agar dapat mengerjakan tugasnya secara optimal. Apa itu argument? secara
   sederhana argumen adalah text/character yang ditempatkan setelah nama program
   dengan pemisah minimal satu spasi. 
   
   Contoh berikut mengilustrasikan pemberian dua argument pada perinta copy file
   `cp`. Perintah cp memerlukan dua argument yaitu 1)lokasi file awal
   2)lokasi file tujuan
   
   lug@stikom.edu:~$ cp /foo/bar /tmp/bar
                            ^       ^
                      argument-1  argument-2
   
   Pada sistem Linux dikenal dua istilah argument short style(UNIX style) dan
   long style(GNU Style). Hampir setiap program command line pada linux
   menyediakan dua opsi tersebut saat memberikan argument. Penulisan argument 
   UNIX style biasanya hanya terdiri dari satu huruf contoh '-l' pada perintah
   `ls`. 
   
   lug@stikom.edu:~$ ls -l
   
   Sedangkan GNU style umumnya terdiri dari minimal sebuah kata contoh
   '--all' pada perintah `ls`.
   
   lug@stikom.edu:~$ ls --all
   
   Untuk membaca argument dalam shell script digunakan special variabel yaitu
   $0, $1, $2,...$9. Variabel $0 adalah nama program itu sendiri.
   
   CATATAN:
   Untuk mengetahui jumlah argument yang diinputkan user gunakan variabel $#,
   sedangkan untuk mendapatkan seluruh argument gunakan variabel $*.
   
   LATIHAN:
   Buat sebuah shell script untuk menampilkan nama user, nama tersebut 
   diinput melalui argument ke-1
   
   JAWAB:
   lug@stikom.edu:~$ nano nama.sh
   #!/bin/sh
   nama=$1
   echo 'Halo '$nama', selamat datang!'
   
   lug@stikom.edu:~$ chmod +x nama.sh
   lug@stikom.edu:~$ ./nama.sh STIKOM
   Halo STIKOM, selamat datang!
   lug@stikom.edu:~$ ./nama.sh STIKOM SURABAYA
   Halo STIKOM, selamat datang!
   lug@stikom.edu:~$ ./nama.sh 'STIKOM SURABAYA'
   Halo STIKOM SURABAYA, selamat datang!
   
   CATATAN: 
   Untuk menyimpan file pada nano Tekan CTRL-O lalu jika ingin keluar tekan 
   CTRL-X.

--------------------------
1.3 Perhitungan Aritmatik
--------------------------
   Untuk melakukan perhitungan aritmatik, shell tidak memiliki kemampuan
   built-in, tetapi meminta bantuan program lain yaitu `expr`. Program expr
   berfungsi untuk mengevaluasi suatu expresi baik itu perbandingan string
   atau operasi aritmatik sederhana.
   
   Operator aritmatik yang disediakan expr antaran lain:
   +-----------+-----------------------------------------------------------+
   | Operator  | KETERANGAN                                                |
   +-----------+-----------------------------------------------------------+
   |     +     | Operator Penjumlahan contoh: expr 1 + 1                   |
   +-----------+-----------------------------------------------------------+
   |     -     | Operator Pengurangan contoh: expr 10 - 9                  | 
   +-----------+-----------------------------------------------------------+
   |     *     | Operator Perkalian contoh: expr 10 \* 10                  |
   +-----------+-----------------------------------------------------------+
   |     /     | Operator Pembagian contoh: expr 10 / 2                    |
   +-----------+-----------------------------------------------------------+
   |     %     | Operator Modulus contoh: expr 15 % 3                      |
   +-----------+-----------------------------------------------------------+
   
   Selain digunakan untuk perhitungan aritmatik, perintah `expr` juga cukup
   handal untuk melakukan manipulasi string, untuk lebih jelas silahkan lihat
   halaman manual dari expr dengan mengetikkan `man expr`.

   
   LATIHAN:
   Buatlah sebuah shell script untuk menghitung nilai dari argument-1 dikali
   argument-2 ditambah argument-3!
   
   JAWABAN:
   Secara matematis perhitungannya adalah 
   
   (argument-1 + argument-2) + argument-3. 
   
   Tidak seperti bahasa tingkat tinggi, pada shell script untuk memberi 
   prioritas pada suatu perhitungan kita menggunakan tanda $[ ... ]. Jadi 
   perhitungannya menjadi
   
   $[ argument-1 + argument-3 ] + argument-3
   
   Keuntungan lain ketika kita menggunakan tanda $[...] adalah kita tidak perlu
   melakukan escaping character pada tanda perkalian(*). Berikut ini adalah 
   shell scriptnya.
   
   lug@stikom.edu:~$ nano hitung.sh
   #!/bin/sh

   bil1=$1
   bil2=$2
   bil3=$3

   echo -n "HASIL DARI $bil1 * $bil2 + $bil3 = "
   echo `expr $[ $bil1 * $bil2 ] + $bil3`
   lug@stikom.edu:~$ chmod +x hitung.sh
   lug@stikom.edu:~$ ./hitung.sh 10 10 10
   HASIL DARI 10 * 10 + 10 = 110
   
---------------
1.4 User Input
---------------
   Selain melalui argument pada command line, cara lain untuk mendapatkan input
   dari user adalah melalui STANDARD INPUT (STDIN). Dimana user langsung 
   mengetikkan isi dari suatu nilai yang program inginkan.
   
   Untuk mendapatkan input dari user dapat digunakan perintah `read`. Perintah
   read tidak begitu berguna jika kita tidak menyimpan hasil inputan tersebut
   kedalam sebuah variabel. Untuk menyimpan hasil inputan kita harus memberi
   satu argument pada perintah read. Argument inilah yang akan menyimpan nilai
   yang diinputkan. Contoh,
   
   lug@stikom.edu:~$ read a
   10
   lug@stikom.edu:~$ read b
   5
   lug@stikom.edu:~$ expr $a \* $b
   50
   
   LATIHAN:
   Sama dengan latihan sebelumnya, hanya saja kali ini gunakan perintah read
   untuk membaca setiap bilangan yang diinputkan user.
   
   JAWABAN:
   lug@stikom.edu:~$ nano hitung2.sh
   #!/bin/sh

   # deklarasikan variabel dengan nilai NULL
   bil1=
   bil2=
   bil3=

   echo -n 'Masukkan bilangan-1: '
   read bil1
   echo -n 'Masukkan bilangan-2: '
   read bil2
   echo -n 'Masukkan bilangan-3: '
   read bil3

   echo ''
   echo -n "Hasil dari $bil1 * $bil2 + $bil3 = "
   echo `expr $[ $bil1 * $bil2 ] + $bil3`
   lug@stikom.edu:~$ chmod +x hitung2.sh
   lug@stikom.edu:~$ ./hitung2
   Masukkan bilangan-1: 10
   Masukkan bilangan-2: 10
   Masukkan bilangan-3: 10

   Hasil dari 10 * 10 + 10 = 110
   
----------   
1.5 Piping
----------
   Piping merupakan penggabungan dua atau lebih perintah dimana output dari
   perintah sebelumnya digunakan sebagai input untuk perintah selanjutnya. 
   Simbol yang digunakan untuk membatasi perintah yang satu dengan yang lain
   adalah tanda pipe "|". Berikut adalah beberapa contoh sederhana penggunaan
   piping pada command line.
   
   lug@stikom.edu:~$ cat /etc/passwd | wc -l
   lug@stikom.edu:~$ cat /etc/passwd | sort -r
   lug@stikom.edu:~$ cat /etc/passwd | grep "/bin/sh/" | wc -l

---------------
1.6 Redirection
---------------
   Secara umum jika kita ingin mengambil inputan maka kita mengambil dari
   STANDARD INPUT (STDIN) yaitu keyboard. Sedangkan hasil output program yang
   tercetak di layar monitor kita disebut STANDARD OUTPUT (STDOUT). Hampir sama 
   dengan STDOUT, error yang dihasilkan program juga ditampilkan lewat monitor 
   biasa disebut STANDARD ERROR (STDERR). Setiap standard mempunyai kode file 
   descriptor sendiri-sendiri diantaranya:
   
   - STDIN => File Descriptor: 0
   - STDOUT => File Descriptor: 1
   - STDERR => File Descriptor: 2
   
   Dengan mengetahui file descriptor tersebut kita dapat melakukan redirection
   (pengalihan), misal dari dari STDOUT menjadi STDERR atau sebaliknya. 
   Terdapat tiga simbol untuk melakukan redirection diantarnya:
   
   1.
   Simbol: ">"
   Keterangan: Simbol tersebut akan meredirect output ke dalam suatu file. Jika
               file tersebut belum ada maka akan buat secara otomatis, jika 
               file sudah ada ada maka isinya akan di-overwrite/ditimpa.
   
   2.
   Simbol: ">>"
   Keterangan: Hampir sama dengan ">" hanya saja jika file sudah ada, maka file
               isi tersebut tidak dioverwrite tetapi ditambah.
   
   3.
   Simbol: "<"
   Keterangan: Simbol "<" artinya input tidak diambil dari STDIN melainkan dari
               sebuah file.
   
   Sebagai contoh sederhana, ketika anda mengetikkan perintah `ls /nama/dir`
   maka secara default program ls akan menampilkan output ke STDOUT yaitu
   layar monitor. Jika kita ingin meredirect output yang dihasilkan kedalam
   sebuah file maka kita dapat menggunakan simbol ">" atau ">>". Intinya segala
   STDOUT dapat dilakukan redirect.
   
   lug@stikom.edu:~$ echo 'DAFTAR ISI FOLDER LUG' > /tmp/data.txt
   lug@stikom.edu:~$ ls /home/lugstikom >> /tmp/data.txt
   
   Untuk contoh "<" kita akan menggunakan program tr, program ini dapat kita
   gunakan untuk manipulasi teks. Input yang akan kita berikan ke tr adalah
   dari sebuah file, nantinya teks yang ada pada file tersebut akan di-UPPER
   CASE semua.
   
   lug@stikom.edu:~$ echo 'stikom surabaya' > /tmp/stikom.txt
   lug@stikom.edu:~$ tr "[a-z]" "[A-Z]" < /tmp/stikom.txt
   STIKOM SURABAYA
   
   Selain meredirect ke file kita juga dapat melakukan redirect ke file 
   descriptor lain. Misal dari STDOUT ke STDERR atau sebaliknya.
   
   lug@stikom.edu:~$ rm /file/ngawur 2>&1
   lug@stikom.edu:~$ ls / 1>&2
   
-----------
1.7 FUNGSI
-----------
   Hampir sama dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, pada shell script juga
   dikenal istilah fungsi. Dimana dengan adanya fungsi kita dapat membagi
   kode kita ke dalam sub-sub yang lebih kecil. Hal ini sangat berguna jika kita
   membangun sebuah program shell script yang cukup kompleks. Syntax penggunaan
   fungsi pada shell script adalah:
   
   function nama-fungsi() 
   {
      perintah
      ...
      ...
      return
   }

   LATIHAN:
   Buatlah shell script untuk mencetak banner seperti output berikut:
   
   lug@stikom.edu:~$ ./fungsi.sh
   ==============================
    SELAMAT DATANG DI LUG-STIKOM
   ==============================
   HARI INI: Rabu, 14-05-2008
   
   Tulisan "SELAMAT blabla..." diletakkan dalam fungsi tersendiri, begitu pula
   fungsi untuk mencetak tanggal. Fungsi mencetak tanggal nantinya akan 
   dipanggil didalam fungsi yang mencetak tulisan "SELAMAT...".
   
   JAWAB:
   lug@stikom.edu:~$ nano fungsi.sh
   #!/bin/sh

   function indo_date() {
           echo `date +"%A, %d-%m-%Y"`
           return
   }

   function welcome() {
           echo "=============================="
           echo " SELAMAT DATANG DI LUG-STIKOM"
           echo "=============================="
           echo -n "HARI INI: "
           indo_date
           return
   }

   welcome
   lug@stikom.edu:~$ chmod +x fungsi.sh
   
   Apakah fungsi pada shell script juga menerima parameter? YA tapi dengan 
   sedikit "nyeleneh". Kenapa? jika pada bahasa pemrograman umumnya parameter
   diletakkan diantara tanda (), tidak demikian dengan shell script. Cara 
   pengambilan parameter pada shell script sama dengan pengambilan argument
   pada program shell script itu sendiri. Jadi kita dapat menggunakan variabel
   $*, $#, $0, $1, dan seterusnya.
   
   Dibawah ini adalah contoh pembuatan fungsi untuk mengubah text menjadi
   UPPER-CASE.
   
   lug@stikom.edu:~$ nano fungsi2.sh
   #!/bin/sh
   function toUpperCase() {
           teks=$*
           echo $teks | tr "[a-z]" "[A-Z]"
           return
   }

   echo -n "Masukkan teks(lowercase): "
   read foo
   toUpperCase $foo
   lug@stikom.edu:~$ chmod +x fungsi2.sh
   lug@stikom.edu:~$ ./fungsi2.sh
   Masukkan teks(lowercase): ini lower case
   INI LOWER CASE

   Pada contoh diatas kita menggunakan variabel $* untuk mengambil parameter 
   bukan $1 atau $2 dkk karena yang akan diinputkan user kemungkinan mengandung 
   dua kata atau lebih. Jadi jika kita menggunakan variabel $1 maka yang terbaca 
   hanya kata pertama. Untuk itu kita gunakan variabel $* yang akan membaca 
   semua parameter.
   

---------------
2.0 Percabangan
---------------
   Dengan menggunakan percabangan/branching maka kita dapat mengontrol alur 
   dari shell script yang kita buat. Hal ini memungkinkan kita untuk menulis 
   program yang sangat kompleks pada shell script. Syntax penggunaan percabangan 
   pada shell script adalah:
   
   if kondisi
   then
      ...
      ...
   fi
   -----------
   if kondisi
   then
      ...
      ...
   else
      ...
      ...
   fi
   -----------
   if kondisi1
   then
      ...
      ...
   elif kondisi1
      ...
      ...
   elif kondisi-n
      ...
      ...
   else
      ...
      ...
   fi
   --------------
   case $variabel in
      pattern1) perintah
               ...
               perintah;;
      pattern1) perintah
               ...
               perintah;;
      *) perintah
         ...
         perintah;;
   esac
   
   Untuk melakukan perbandingan kondisi pada data kita dapat menggunakan
   perintah `test`(man test) atau meletakkannya dalam blok [ ].
   
   Berikut ini adalah operator yang dapat digunakan untuk membandingkan data
   NUMERIK:
   
   +------------+-----------------------------------+
   | OPERATOR   | KETERANGAN                        |
   +------------+-----------------------------------+
   |    -eq     | SAMA DENGAN (=)                   |
   +------------+-----------------------------------+
   |    -ne     | TIDAK SAMA DENGAN (!=)            |
   +------------+-----------------------------------+
   |    -gt     | LEBIH BESAR (>)                   |
   +------------+-----------------------------------+
   |    -ge     | LEBIH BESAR ATAU SAMA DENGAN (>=) |
   +------------+-----------------------------------+
   |    -lt     | KURANG DARI (<)                   |
   +------------+-----------------------------------+
   |    -le     | KURANG DARI ATAU SAMA DENGAN (<=) |
   +------------+-----------------------------------+
   
-------------------
2.1 if...then...fi
------------------
   
   lug@stikom.edu:~$ nano if-then-fi.sh
   #!/bin/sh
   
   num_arg=$#
   bil1=$1
   bil2=$2

   function help() {
       echo 'Penggunaan: '
       echo "$0 bil1 bil2"
       echo ''
       echo Dimana bil1 dan bil2 harus angka genap.
       return
   }

   function cek_arg() {
       if test $num_arg -lt 2 
       then
           help
           exit 1    # keluar dengan exit status 1
       fi
   
       if [ `expr $bil1 % 2` -ne 0 ] ; then
           help
           exit 1
       fi
   
       if [ `expr $bil2 % 2` -ne 0 ] 
       then
           help
           exit 1
       fi
       return
   }

   cek_arg
   echo 'Argument anda adalah '$bil1' dan '$bil2
   exit 0
   lug@stikom.edu:~$ chmod +x if-then-fi.sh
   lug@stikom.edu:~$ ./if-then-fi.sh 
   Penggunaan: 
   ./if-then-fi.sh bil1 bil2

   Dimana bil1 dan bil2 harus angka genap.
   lug@stikom.edu:~$ echo $?
   1
   lug@stikom.edu:~$ ./if-then-fi.sh 2 4
   Argument anda adalah 2 dan 4
   lug@stikom.edu:~$ echo $?
   0
   
   Perintah exit pada shell script dapat digunakan untuk keluar langsung dari
   program. Pada contoh diatas, jika terdapat kesalahan kita keluar dengan exit
   status 1( bukan 0 ) artinya program selesai tapi dengan error. Error status
   tidak harus 1 tapi bisa sembarang angka asal BUKAN 0.

-------------------------
2.2 if...then...else...fi
-------------------------
   Statement pada blok else akan dieksekusi jika kondisi pada pada blok if
   bernilai false.
   
   lug@stikom.edu:~$ nano if-else.sh
   #!/bin/sh
   
   if test $1 -ge 0
   then
      echo "Argument bernilai positif"
   else
      echo "Argument bernilai negatif"
   fi
   lug@stikom.edu:~$ chmod +x if-else.sh
   lug@stikom.edu:~$ ./if-else 10
   Argument bernilai positif
   lug@stikom.edu:~$ ./if-else -2
   Argument bernilai negatif

--------------------------------
2.3 if...then...elif...else...fi
--------------------------------
   Statement elif digunakan jika kita ingin memilih lebih dari dua kondisi.
   
   lug@stikom.edu:~$ nano if-elif.sh
   #!/bin/sh
   pilih=
   teks="Sistem operasi pilihan anda adalah "

   echo "Pilih Sistem Operasi Anda: "
   echo "1. Linux"
   echo "2. Mac OS"
   echo "3. FreeBSD"
   echo "4. Lainnya"
   echo ""

   echo -n "Masukkan pilihan: "
   read pilih

   if [ $pilih = "1" ] ; then
       echo "${teks}Linux"
   elif [ $pilih = "2" ] ; then
       echo "${teks}Mac OS"
   elif [ $pilih = "3" ] ; then
       echo "${teks}FreeBSD"
   else
       echo "Anda memilih sistem operasi lain"
   fi
   lug@stikom.edu:~$ chmod +x if-elif.sh
   lug@stikom.edu:~$ ./if-elif.sh
   Pilih Sistem Operasi Anda: 
   1. Linux
   2. Mac OS
   3. FreeBSD
   4. Lainnya

   Masukkan pilihan: 3
   Sistem operasi pilihan anda adalah FreeBSD

-------------
2.5 Nested If
-------------
   Pada shell script anda juga dapat meletakkan blok if didalam if atau istilah
   "kerennya" nested if. Berikut adalah contoh sederhana penggunaannya.
   
   lug@stikom.edu:~$ nano nested-if.sh
   #!/bin/bash

   bil=$1
   if [ `expr $bil % 2` -eq 0 ] ; then
       if [ $bil -ge 0 ] ; then
           echo "Angka yang anda masukkan genap dan >= 0"
       else
           echo "Angka yang anda masukkan genap dan < 0"
       fi
   else
       if [ $bil -ge 0 ] ; then
           echo "Angka yang anda masukkan ganjil dan >= 0"
       else
           echo "Angka yang anda masukkan ganjil dan < 0"
       fi
   fi
   lug@stikom.edu:~$ sh nested-if.sh 10
   Angka yang anda masukkan genap dan >= 0
   lug@stikom.edu:~$ sh nested-if.sh -5
   Angka yang anda masukkan ganjil dan < 0

--------------------
2.6 case...in...esac
--------------------
   Perintah case hampir sama dengan if-then-elif-else-fi karena dapat memilih
   dari banyak kondisi. Sebagian orang lebih suka menggunakan case...esac
   dibanding multi level-if karena lebih mudah dibaca.

   Pada contoh dibawah ini adalah modifikasi dari contoh if-then-elif-else-fi
   yang pernah dibahas sebelumnya menggunakan case...in...esac.
   
   lug@stikom.edu:~$ nano case.sh
   #!/bin/sh
   pilih=
   teks="Sistem operasi pilihan anda adalah "

   echo "Pilih Sistem Operasi Anda: "
   echo "1. Linux"
   echo "2. Mac OS"
   echo "3. FreeBSD"
   echo "4. Lainnya"
   echo ""

   echo -n "Masukkan pilihan: "
   read pilih

   case $pilih in
       "1") echo "${teks}Linux";;
       "2") echo "${teks}Mac OS";;
       "3") echo "${teks}FreeBSD";;
       *)    echo "Anda memilih sistem operasi lain";;
   esac
   lug@stikom.edu:~$ sh case.sh
   Pilih Sistem Operasi Anda: 
   1. Linux
   2. Mac OS
   3. FreeBSD
   4. Lainnya

   Masukkan pilihan: 1
   Sistem operasi pilihan anda adalah Linux

--------------------------
2.7 Menangkap Error Status
--------------------------
   Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk melihat error status
   dari suatu perintah kita gunakan special variable "$?". Error status ini 
   dapat kita gunakan untuk melihat apakah perintah yang kita jalankan berjalan
   tanpa error atau tidak. Error status terdiri dari dua flag yaitu:
   
   +-----------+-----------------+
   | NO. ERROR | STATUS PROGRAM  |
   +-----------+-----------------+
   |     0     | OK              |
   +-----------+-----------------+
   |    !=0    | TERJADI ERROR   |
   +-----------+-----------------+
   
   NOTE: != artinya TIDAK SAMA DENGAN
   
   Setelah anda mengetahui bagaimana menggunakan percabangan pada shell script
   maka kita dapat menggunakanya untuk menangkap error status yang dihasilkan
   oleh suatu program.
   
   lug@stikom.edu:~$ nano error-status.sh
   #!/bin/sh

   perintah=`rm /file/ngawur 2>/dev/null`
   if [ $? -eq 0 ] ; then
       echo "PERINTAH SUKSES, EXIT STATUS: $?"
   else
       echo "PERINTAH GAGAL, EXIT STATUS: $?"
   fi

   ls / 1>/dev/null
   if [ $? -eq 0 ] ; then
       echo "PERINTAH SUKSES, EXIT STATUS: $?"
   else
       echo "PERINTAH SUKSES, EXIT STATUS: $?"
   fi
   lug@stikom.edu:~$ sh error-status.sh
   PERINTAH GAGAL, EXIT STATUS: 1
   PERINTAH SUKSES, EXIT STATUS: 0
   
   Pada contoh diatas STDERR dan STDOUT semuanya di-redirect ke /dev/null. Hal 
   ini agar output perintah rm dan ls tidak muncul dilayar. /dev/null adalah
   semacam file "blackhole" yang dapat kita gunakan untuk mengririm semua output 
   yang tidak kita inginkan.
   
   CATATAN:
   Variabel $? hanya berisi error status dari perintah yang TERAKHIR KALI 
   dijalankan.


----------------------------------
3.0 Perulangan dalam Shell Script
----------------------------------
   Perbedaan utama kita, manusia dengan komputer adalah jika kita melakukan
   suatu pekerjaan berulang-ulang maka rasa bosan pasti datang. Tidak demikian
   dengan komputer, komputer melakukan hal-hal yang sama sebanyak 1 juta kali
   pun dia akan dengan "senang hati" melakukannya.
   
   Perulangan atau looping adalah pengeksekusian suatu blok perintah selama
   kondisi yang digunakan masih bernilai TRUE. Saya yakin anda pernah disuruh
   orang tua anda waktu kecil untuk berhitung 1 - 10. Dimana jika sudah melebihi 
   10 anda harus berhenti berhitung karena kondisi meminta anda untuk berhenti 
   pada saat mencapai sepuluh.
   
   Analogi sederhana diatas dapat menggambarkan bagaimana suatu looping bekerja.
   Dalam shell script terdapat dua tipe perulangan yaitu:
   
   - for loop
     - for...do...done
     - for...in...do...done
   - while loop
   
   Umumnnya perulangan `for` digunakan apabila kita sudah tahu batas perulangan 
   yang akan kita lakukan. Syntax penulisannya adalah:
   
   for nama_variabel in list
   do
      ...
      ...
   done
   -------------------------
   for (( expr1; expr2; expr3 ))
   do
      ...
      ...
   done


Sekian dan Terimakasih :)

FreeBSD driver HSDPA modem

By : Unknown


 

 

 

Newer HSDPA/UMTS/3G devices (USB dongles) from Option comes with a “packet interface” and requires a special driver, older cards should work just fine with ubsa(4), u3g(4) or any similar serial-over-USB driver.

The driver should support most new hardware from Option. The following
devices have been verified to work
  • Option GlobeSurfer iCON 7.2 (2.4.6Hd firmware)
  • Option iCON 225
  • Option iCON 505
  • Option iCON 452

If you have any other device (like iCON 031, iCON 210, iCON 315, iCON 322, iCON 401, iCON 431, iCON 451), please test and report. Thanks.

Note that the driver currently doesn’t recognize other devices, although most newer Option HSDPA devices should work. More devices IDs will be added as devices are found. If you own any newer Option device that appears as a USB device, please report back with the device ID.
Note: iCON 7.2 devices with older firmwares are supported by ubsa(4) if you add the correct device ID, or by the new u3g driver available in 8.0 or later. You have the old firmware the device ID of the mass storage device is 0×05C6 and changes when you switch the device.
Note: This is NOT for cards based on the Nozomi chipset.

FreeBSD 9/CURRENT

Included in BASE.
> kldload uhso
See uhso(4) and uhsoctl(1) for more information

FreeBSD 8

The FreeBSD 8 driver can be installed through FreeBSD ports. It’s available in comms/uhso-kmod
> cd /usr/ports/comms/uhso-kmod
> make install
FreeBSD 8 Driver – uhso-20100416.tar.gz
FreeBSD 8 Connection utility – uhsoctl-20100416.tar.gz

FreeBSD 7

Not that this version of the driver is unmaintained
The FreeBSD 7 driver can be installed through FreeBSD ports. It’s available in comms/hso-kmod
> cd /usr/ports/comms/hso-kmod
> make install
Please see hsoctl(1) for instructions on how to connect to your provider.
FreeBSD 7 Driver – hso-20081023.tar.gz
FreeBSD 7 Connection utility – hsoctl-20081023.tar.gz
option-iconf.conf for devd (automatic mode switching)
option-iconf.conf

Manual install

A simple make should do the trick. If the build would fail for some reason, make sure you have the latest tarball and that the usbdev patch was applied properly. If it still fails, send me a mail with the (whole) error message together with which FreeBSD version you are using.
The following is only required for FreeBSD 7
These devices are so-called ZeroCD devices that when plugged in appears as a mass storage device with windows drivers. To get the HSDPA interface the device needs to be switched, this can be done automatically with camcontrol and devd. The umass(4) driver must be present in the kernel or loaded as a module for this to work.
Add the following to a file called option.conf and place it in /etc/devd/ (create the directory if it doesn’t exits) then restart devd with /etc/rc.d/devd restart
Make sure you replace the product id (0×6911) with the one your device has, you should be able to get it with usbdevs -v
attach 100 {
match "device-name" "umass[0-9]+";
match "vendor"  "0x0af0";
match "product" "0x6911";
match "devclass" "0x00";
action "sleep 1; /sbin/camcontrol cmd `/sbin/camcontrol devlist | /usr/bin/grep ZCOPTION |
/usr/bin/awk '{match($11, /pass[0-9]+/); print substr($11, RSTART, RLENGTH) }'`
-c '01 00 00 00 00 00' -i 1 i1 &gt; /dev/null";
};
Note that this is optional, you can always switch the device manually using camcontrol or with a program called usb_modeswith.

Using the driver

Load the kernel module and plug in your device
> kldload uhso.ko
If the driver identifies your device you should see something like this
uhso0: <Network port> at <Option N.V. Globetrotter HSDPA Modem> on usbus5
uhso1: <Diagnostic port> at <Option N.V. Globetrotter HSDPA Modem> on usbus5
And a new network interface should have appeared
> ifconfig
hso0: flags=0<> metric 0 mtu 2048
In addition to this several TTY devices should have been created, you can figure out how many by using sysctl.
sysctl dev.uhso

Connection with the uhsoctl connection utility

The uhsoctl connection utility automatically creates and maintains a connection.
It will automatically set IP-address and default route, and update/etc/resolv.conf with the correct nameservers.
It can run both in background and in foreground mode. The execution syntax is hsoctl [options] interface, the following options are recognized (most of with are optional).
-a APN – Access point name
-p PIN – Specify device PIN.
-u username
-k password
-c PDP context ID
-r path – Path to resolv.conf (use /dev/null to disable)
-f path – Specify serial port device to use
-n – Do not fork into background (run in foreground)
-b – Fork into background directly (without waiting for a connection)
-d – Disconnect
Foreground example
Hitting CTRL-C will close the connection.
> uhsoctl -n -a bredband.tre.se -p 1234 uhso0
Searching for network (UMTS)
Registered to "3" (UMTS)
Connected to "3" (bredband.tre.se), carrier UMTS
IP address: 78.156.206.64, Nameservers: 80.251.192.244, 80.251.192.245
Status: connected (UMTS), signal: -87 dBm
^C
>
Background example
> uhsoctl -a bredband.tre.se -p 1234 uhso0
Searching for network (UMTS)
Registered to "3" (UMTS)
Connected to "3" (bredband.tre.se), carrier UMTS
IP address: 78.156.206.64, Nameservers: 80.251.192.244, 80.251.192.245
>
> uhsoctl -d uhso0
Disconnecting uhso0
>

Manual connection

Look up the serial ports
# sysctl dev.uhso
dev.uhso.0.netif: uhso0
dev.uhso.0.type: Network/Serial
dev.uhso.0.ports: 2
dev.uhso.0.port.control.tty: cuaU0.0
dev.uhso.0.port.control.desc: Control
dev.uhso.0.port.application.tty: cuaU0.1
dev.uhso.0.port.application.desc: Application
...
dev.uhso.1.type: Serial
dev.uhso.1.ports: 1
dev.uhso.1.port.diagnostic.tty: cuaU1
dev.uhso.1.port.diagnostic.desc: Diagnostic
Open one of them, for example the Control or Application port, in a terminal
application like minicom. Issue the following commands to establish a connection.
AT+CPIN="1234" # Your PIN
OK

AT+CGDCONT=1,,"bredband.tre.se"
OK

AT_OWANCALL=1,1,1
OK

AT_OWANDATA=1
_OWANDATA: 1, 95.209.79.126, 0.0.0.0, 80.251.201.177, 80.251.201.178, 0.0.0.0, 0.0.0.0, 72000
Configure the interface and set a default route
# ifconfig uhso0 95.209.79.126
# route add default -interface uhso0

Manual connection

Figure out which serial ports that
Open /dev/cuaHSO0.0 (or cuaHSO0.1) with a terminal program (for example minicom), baud rate doesn’t matter.
If your SIM card requires a PIN
AT+CPIN?
+CPIN: SIM PIN
AT+CPIN="1234"
OK
AT+CPIN?
+CPIN: READY
Next, configure the APN (you should have the details from your provider), you only need to do this once (or when you change APN).
AT+CGDCONT=1,,"bredband.tre.se"
OK
If a username and password is required, it can be specified with
AT$QCPDPP=1,1,"pass","user"
To create the connection, type
AT_OWANCALL=1,1,0
The LED on your device will stop blinking and get a steady shine when you’re connected.
Now, to get the IP info type
AT_OWANDATA=1
_OWANDATA: 1, 79.138.181.171, 0.0.0.0, 80.251.192.244, 80.251.192.245, 0.0.0.0, 0.0.0.0, 72000
The first address is your ip-address, the third and the fourth are your name servers. Now simply configure the network interface with this information as any other network connection.
> ifconfig hso0 79.138.181.171/32
> route add default -interface hso0
> echo "nameserver 80.251.192.244" >> /etc/resolv.conf
> echo "nameserver 80.251.192.245" >> /etc/resolv.conf
Your connection should be ready now
> ping ping.sunet.se
PING ping.sunet.se (192.36.125.18): 56 data bytes
64 bytes from 192.36.125.18: icmp_seq=0 ttl=251 time=131.873 ms
64 bytes from 192.36.125.18: icmp_seq=1 ttl=251 time=130.545 ms
^C
--- ping.sunet.se ping statistics ---
2 packets transmitted, 2 packets received, 0.0% packet loss
round-trip min/avg/max/stddev = 130.545/131.209/131.873/0.664 ms
The connection can be closed with the following command
AT_OWANCALL=1,0,0

Konfigurasi Network Interface di FreeBSD

By : Unknown







pada kesempatan kali ini saya akan mendokumentasikan bagaimana cara melakukan konfigurasi network interface pada sistem operasi FreeBSD. Asumsi yang digunakan pada penulisan ini adalah:
  1. sistem operasi yang digunakan adalah FreeBSD, yang digunakan penulis dalam pembuatan dokumentasi ini adalah FreeBSD 7.0-RELEASE
  2. network interface card telah terpasang pada sistem
  3. IP yang digunakan pada dokumentasi ini mungkin berbeda dengan yang akan digunakan, jadi sesuaikan dengan kebutuhan
setelah semua asumsi dipahami, sekarang berlanjut ke langkah-langkah konfigurasi network interface:
  1. ketikkan perintah sebagai berikut untuk mengetahui konfigurasi awal dari network interface yang dimiliki oleh sistem:
    ifconfig -a
    setelah mengetikkan perintah tersebut maka pada shell akan keluar contoh sebagai berikut :
    crescentserv# ifconfig -a
    le0: flags=8843 metric 0 mtu 1500
    options=8
    ether 00:0c:29:5a:b5:b9
    inet 192.168.1.253 netmask 0xffffff00 broadcast 192.168.1.255
    inet 192.168.2.1 netmask 0xffffff00 broadcast 192.168.2.255
    media: Ethernet autoselect
    status: active
    plip0: flags=108810 metric 0 mtu 1500
    lo0: flags=8049 metric 0 mtu 16384
    inet6 fe80::1%lo0 prefixlen 64 scopeid 0x3
    inet6 ::1 prefixlen 128
    inet 127.0.0.1 netmask 0xff000000
    hasil keluaran dapat berbeda pada masing-masing sistem. Sesuai dengan network interface yang digunakan pada sistem.
  2. pada dokumentasi ini konfigurasi akan dilakukan pada network interface le0 dengan konfigurasi sebagai berikut:
    IP address : 192.168.1.251
    Netmask : 255.255.255.0
    IP gateway : 192.205.1.1
    DNS Address : 191.168.1.1
  3. untuk mensetting network interface pastikan anda memiliki akses sebagai root terlebih dahulu
  4. ketikkan perintah :
    ifconfig le0 inet 192.168.1.251 netmask 255.255.255.0 up
    dan untuk melakukan setting default gateway ketikkan perintah:
    route add default 192.168.1.1
  5. dengan menggunakan cara di atas, ketika dilakukan reboot pada sistem maka konfigurasi tersebut akan hilang. Hal ini dapat diatasi dengan meletakkan konfigurasi pada file konfigurasi
    /etc/rc.conf
    buka file konfigurasi tersebut dengan menggunakan editor text favorit anda
  6. tambahkan baris berikut pada file tersebut:
    ifconfig_le0="inet 192.168.1.253 netmask 255.255.255.0"
    sesuaikan dengan kebutuhan dan network interface yang dipakai. setelah selesai, save dan keluar dari editor.
sekian dokumentasi kali ini. jika terdapat kesalahan pada dokumentasi ini akan dilakukan pembenaran pada waktu yang akan datang.
jika terdapat saran dan kritik dapat melalui comment pada artikel ini.
sekian, terima kasih.

Share Koneksi Internet Host-Guest di VirtualBox

By : Unknown



Untuk menghubungkan OS Guest ke Internet, cara paling mudah adalah ‘menancapkan’ Modem GSM tersebut pada OSGuest. Adapun cara-caranya sama persis seperti memasukkan USB flashdisk ke dalam Guest (sudah dibahas sebelumnya). Selanjutnya tinggal install modem dan sedikit konfigurasi jaringan sesuai operator, niscaya OS Guest akan terhubung ke duina maya.

Kelemahannya, Tentu OS Host akan kehilangan koneksi Internet karena modem tersebut telah di ‘eject’ oleh Virtualbox. Tentu butuh sedikit trik apabila anda ingin menghubungkan keduanya sekaligus. 

Seperti biasa, media kali ini adalah Windows 7 sebagai Host, Windows XP sebagai guest, dan VirtualBox sebagai Virtual Machine.

Pertama, saya mengkoneksikan modem GSM saya (akses 3data) melalui OS Host.
 

Klik kanan 3data (akses modem) dan pilih properties > Sharing. Centang “allow other network user use this internet connection” dan arahkan ke VirtualBox host-only Network. Pastikan jaringan host-only aktif (tidak di-disable).

Akan muncul peringatan, bahwa username dan password (dalam hal ini username dan password koneksi 3data) tidak akan dibagikan ke user di jaringan, yang dibagi hanya koneksinya saja. Klik OK.

Muncul lagi peringatan, karena ada jaringan yang di-share, alamat IP LAN (maksudnya virtualbox host-only) akan diubah menjadi 192.168.137.1 dan koneksinya akan terputus. Perhatikan peringatan yang satu ini, kalau perlu catat alamat IP-nya.

Peringatan lagi, karena 3data sedang aktif, perubahan akan diterapkan setelah modem di restart. Karenanya sekarang disconnect-kan dan connect-kan kembali modem GSM kita.

Berikut hanya memastikan, apakah alamat IP Virtualbox Host-only telah berubah. Ternyata sudah berubah menjadi 192.168.137.1.
 

Berhubung alamat IP Host telah berubah, ganti juga alamat IP Guest dengan network yang sama. Kali ini saya ubah ke 192.168.137.2. Tambahkan juga gateway ke arah host (192.168.137.1)

Untuk memastikan sudah terhubung apa belum, coba ping antar keduanya. Host menuju guest dan sebaliknya.
 

 

Nah, sudah reply semua tapi belum ada perubahan. Entah kenapa di komputer saya, saya perlu me-restart OS Guest (Windows XP) untuk membuat perubahan. Bagaimana dengan komputer anda? Yang jelas, setelah di restart jaringan di Windows XP akan sedikit berubah dari sebelumnya.ya, jaringan share dari SASA-X1 (nama komputer Host) telah muncul dengan status ‘connected’.

Ayo, coba browsing internet dan lihat hasilnya...

- Copyright © 2013 Muhammad Iqbal - Date A Live - Powered by Blogger - Edited by Muhammad Iqbal -